About Me


Tepus. 17 Oktober 2024, SMK YPKK Tepus sukses menyelenggarakan workshop penguatan literasi yang dihadiri oleh guru karyawan. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi peserta didik serta memperkenalkan strategi literasi efektif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah.


Bapak Ipung Untoro, M.Pd.B.I. selaku narasumber memberikan wawasan dan tips praktis terkait pengembangan kemampuan literasi peserta didik. Beliau menekankan pentingnya literasi sebagai poros pendidikan; membaca sebagai jendela ilmu dan cara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar di semua bidang studi. 

“Mengondisikan lingkungan fisik yang ramah literasi, mengupayakan terciptanya lingkungan sosial yang afektif, dan mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat merupakan strategi dalam membangun budaya literasi,” paparnya.


Literasi lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis. Ia adalah poros utama yang menyokong berbagai aspek pengembangan kognitif dan emosional peserta didik. Literasi menjadi pondasi yang memungkinkan peserta didik untuk memahami, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi dengan efektif, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang sangat penting di dunia yang semakin kompleks ini sehingga program literasi perlu dibudayakan melalui pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.



Tidak lupa, peran perpustakaan perlu dimaksimalkan sebagai pusat informasi dan sumber belajar. Perpustakaan bukan hanya tempat meminjam buku, namun juga sebagai pendukung pengembangan keterampilan literasi peserta didik secara menyeluruh.


Dengan paparan yang menarik, Bapak Ipung mampu membangkitkan semangat para peserta untuk lebih berkomitmen pada pengembangan literasi. Peserta aktif dalam diskusi interaktif dan sharing pengalaman.


Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Pengawas Pembina SMK YPKK Tepus Bapak Agung Santoso, S.I.P., M.Pd. terkait peningkatan mutu sekolah melalui layanan pendidikan yang berkualitas yang dapat diukur melalui kinerja pendidik dalam proses pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan satuan pendidikan, iklim lingkungan belajar, dan kompetensi hasil pembelajaran peserta didik.



Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta didik dan guru yang hadir. Mereka merasa termotivasi untuk mengintegrasikan praktik-praktik literasi dan peningkatan layanan pendidikan dalam keseharian belajar di sekolah. (ist)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama