Tepus. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional 2024 Senin, 25 November 2024, SMK YPKK Tepus
mengadakan seminar yang diikuti oleh guru karyawan dengan tema "Menjadi
Guru Profesional di Tengah Keterbatasan".
Acara yang diselenggarakan siang hingga sore hari ini dibuka dengan sambutan dari Ketua YPKK Gunungkidul,
Bapak Bahron Rasyid, S.Pd., M.M. Beliau menyampaikan bahwa penetapan Hari Guru
Nasional berhubungan langsung dengan sejarah lahirnya Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) dan perjuangan guru di Indonesia. Pada tahun 1994, melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994, Presiden Soeharto
menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Tanggal
ini dipilih karena bertepatan dengan hari kelahiran PGRI pada 25 November 1945.
HGN diperingati sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan dedikasi guru yang
telah memberikan kontribusi besar dalam membangun bangsa melalui pendidikan.
Dilanjutkan oleh Ketua YPKK DIY Ibu
Pudjiarti yang mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh guru karyawan SMK YPKK
Tepus dalam meningkatkan kinerja dengan melaksanakan berbagai kegiatan workshop
pendidikan selama beberapa bulan terakhir. Sinergi yang baik antar komponen
pengelola sekolah telah menunjukkan hasil yang siginifikan dilihat dari
perkembangan SMK YPKK Tepus yang senantiasa meningkat dari waktu waktu.
Dalam seminar tersebut, beberapa
narasumber turut memberikan materi, antara lain Bapak Drs. Kastolani yang telah
lama berkecimpung di dunia pendidikan. Beliau menekankan bahwa di era digital
saat ini, keterbatasan bukan lagi menjadi alasan. Guru harus mampu menjadikan
keterbatasan yang ada baik dalam hal sarana prasarana, tenaga pendidik, maupun
peserta didik sebagai tantangan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan
dengan beragam strategi dan inovasi. “Jadikanlah sekolah sebagai rumah kedua
sehingga tumbuh rasa memiliki. Dengan begitu akan ada semangat untuk merawat
dan mengembangkan sekolah menjadi lebih baik,” ungkap beliau.
Selain itu, seminar ini juga
menghadirkan motivator pendidikan, Ibu Dr. Sukiter, M.Pd. Beliau mengungkapkan
bahwa Indonesia merupakan negara yang terbatas dalam hal infrastruktur, sarana
prasarana, fasilitas pendidikan yang kurang berkualitas, dan akses internet yang
sulit dijangkau. Berbagai keterbatasan tersebut berdampak pada kinerja guru ditambah
dengan sering terjadinya perubahan kurikulum dan gaji guru yang belum layak.
Akan tetapi, sebagai seorang guru yang profesional, segala keterbatasan dan
permasalahan tersebut tidak perlu dikeluhkan tanpa berupaya mencari solusi dan
bergerak. Justru seorang guru harus tetap eksis dalam menghadapi segala
tantangan yang ada dengan cara terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri
sebagai guru profesional, terus berupaya maksimal mewujudkan pendidikan
berkualitas dan berkarakter serta beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Beliau menambahkan bahwa seorang guru profesional
bukan hanya dilihat dari pengetahuan dan keterampilannya, tetapi juga dari
kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi, dan menginspirasi siswa meskipun
kondisi di sekitar tidak selalu mendukung. Seorang guru harus tetap berperan sebagai
penjaga api semangat belajar dan menemukan inovasi baru dalam mengejar ilmu
pengetahuan dan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
Dilanjutkan dengan
sesi diskusi interaktif di mana para peserta berbagi pengalaman dan tantangan
yang dihadapi dalam mengajar di sekolah dengan keterbatasan fasilitas.
Puncak acara seminar adalah pemberian
penghargaan kepada guru favorit pilihan siswa dan pemberian hadiah dari kepala
sekolah kepada semua guru SMK YPKK Tepus yang telah berdedikasi dalam
mengembangkan kualitas pendidikan di tengah keterbatasan yang ada.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan
semangat baru bagi para guru untuk terus berinovasi dan menjadi momen refleksi
dalam rangka memperingati perjuangan panjang para guru di Indonesia. Sebagai
bagian dari peringatan HUT Ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024, acara ini
menjadi bukti komitmen untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh
anak bangsa. (ist)
Posting Komentar